Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya
memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling
berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi
manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan
masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk
kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok,
yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak
harus ada t
wo-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi
timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk
mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai
tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang
meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu
proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu
hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang
berkelanjutan.
Menyalurkan ide
melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan. Salah satu nya adalah
dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan solusi
untuk menyelesaikan masalah nya.
Tahapan - tahapan
menyalurkan ide melalui komunikasi :
> Ide (gagasan)
PerumusanDalam
perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
> Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini
adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
> Tindakan
Dalam tindakan ini
sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
> Pengertian
Dalam pengertian
ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si
receiver.
> Penerimaan
Penerimaan ini
diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1.Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi jenis ini tergolong kepada komunikasi aktif,
dimana komunika dapat memberikan timbal balik secara langsung apabila terjadi
ketidakpahaman.
b. Komunukasi Tertulis
Komunikasi secara tertulis memang memberikan suatu dampak
dimana komunikan akan merasa kesulitan dalam memahami maksud dan tujan dari
informasi itu, namun komunikasi ini mempunyai dampak yang lama. Dan apabila
komunikan lupa dengan apa yang telah dipelajarai sebelumnya, maka ia dapat
mengulangi membaca informasi tersebut. Komunikasi ini tergolong komunikasi
tidak lagsung, artinya apabila komunikan tidak paham terhadap materi tertulis
tersebut, maka komunikan tidak dapat memberikan suatu umpan balik secara
langsung. namun dengan berkembangnya teknologi saat ini, maka meskipun
komunikasi berjalan secara tidak langsung, namun unpan balik dapat diberikan
secara cepat baik melalui telepon, e-mail, dll.
c. Komunikasi Verbal
d. Komunikasi Non Verbal
2. . Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal
Komunikasi Informal
•Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi
antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
•Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan
melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke
orang yang lainnya dalam suatu organisasi dimana kebenarannya tidak bisa
dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan.
•Jadi agar komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang
pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk memperlancar berjalannya komunikasi
formal perusahaan (komunikasi formal ini jangan sampai mengakibatkan timbulnya
desas-desus yang meresahkan karyawan)
1. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak
akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti,
karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan
sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau
terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara
dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan
intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan
hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan
(1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan
stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat
bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila
disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya
sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu
diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk
berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau
memperhatikan apa yang disampaikan.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa
kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal :
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena
ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi.
Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti
orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk
memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan
kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat
sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan
seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau
simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan,
duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan
gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan
juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan
komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal
lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan .
Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti
mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan
seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan
stress.
1. Hambatan dari Proses Komunikasi :
• Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau
pengirim pesan, hal
ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi
karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari
satu,
simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan
terlalu sulit.
• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan
suara radio dan
aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam
menafsirkan sandi oleh si penerima
• Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian
pada saat menerima /mendengarkan pesan,
sikap prasangka
tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan
tidak menggambarkan apa adanya akan
tetapi memberikan
interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian
pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan
seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga
memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah
diterima. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia
adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam
berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan
seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses komunikasi kita juga harus
ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan
orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada
dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal atau
tertulis dan komunikasi non verbal atau bahasa(gerak) tubuh.Komunikasi dua arah
terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Seseorang
dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal balik antara pemberi informasi
serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yg mutualisme
antara keduanya.
http://beruangkaki5.blogspot.com/2012/06/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://dhogerz.wordpress.com/2010/10/21/komunikasi-dalam-organisasi/
http://dhogerz.wordpress.com/2010/10/21/komunikasi-dalam-organisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar