Margonda yang namanya diabadikan nama jalan utama Depok dari Pondok Cina hingga pusat grosir Internation Trade Center (ITC) melewati balaikota Depok juga merupakan nama seorang pejuang kemerdekaan yang tewas ketika pasukannya menyerang tentara Inggris di Kalibata. Ia syahid bersama rekannya Sutomo. Pada waktu revolusi fisik, Margonda masuk anggota BKR di Bogor. Setelah mengikuti
pendidikan kemiliteran secara singkat, ia dimasukkan ke Batalion Kota Bogor dengan pangkat letnan muda. Dari Bogor, ia naik kereta api dan bergabung dengan pasukan Batalion I di Depok. Ketika gugur di Kalibata, Jakarta Selatan, bersama rekannya Sutomo mayatnya dibawa ke Bogor tempat kelahirannya. Keduanya dimakamkan di depan stasiun Bogor. Makam keduanya kemudian dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Dreded, Bogor.
Margonda lahir dan besar di Bogor, ia dan keluarganya tinggal di Jalan Ardio Bogor. Waktu masih sekolah, Margonda terkenal sebagai atlet berprestasi. Nama aslinya adalah Margana. Dia menikah dengan keponakan MS Mintaredja yang pernah menjadi menteri Sosial dalam kabinet Pak Harto sekaligus ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Untuk mengenang jasa dan keberanian mereka, Margonda dan Tole Iskandar memang pantas diabadikan untuk jalan utama Kota Depok.
Jika mengenang jasa dan keberanian mereka, Margonda dan Tole Iskandar memang pantas diabadikan untuk jalan utama Kota Depok. Meski kini jalan itu semakin padat dan tak ramah bagi penyeberang jalan.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/04/15/mlam0y-kisah-margonda-dan-tole-iskandar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar