Senin, 14 Juli 2014

Berbagai Mitos Tentang Gigitan Nyamuk

Hampir semua orang berpendapat bahwa nyamuk adalah hewan yang cukup 'mengganggu'. Mereka menusuk dan mengisap darah, kemudian menimbulkan efek gatal dan beberapa risiko penyakit seperti malaria dan demam berdarah.

Oleh sebab itu, penting bagi Agan untuk mengetahui fakta dari 4 mitos terkait kebiasaan makan hewan ini.



1.Semua nyamuk mengisap darah manusia

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, ada sekitar 3.500 spesies nyamuk. Sebagian memakan nektar tanaman dan sebagian lainnya makan dari reptil, burung dan mamalia. Dari spesies yang mengisap darah manusia, biasanya hanya pada betinanya. Di mana mereka membutuhkan protein untuk membantu proses produksi telurnya.

Spesies Aedes vexans, yang ditemukan di setiap negara bagian Amerika Serikat, hanya mengisap darah manusia. Mungkin ini yang membuat nyamuk seakan hanya 'mengincar' darah manusia saja.

"Untuk spesies ini, jika Anda mamalia maka Anda berada dalam targetnya setiap saat," ungkap Joseph M. Conlon, ahli entomologi dan penasihat teknis untuk American Mosquito Control Association.

2. Nyamuk tertarik pada warna dan jenis tertentu

Agan mungkin pernah mendengar bahwa makan makanan tertentu, seperti pisang, bir dan bawang putih, dapat menarik atau bahkan menjauhkan nyamuk. Untuk hal ini Conlon mengatakan bahwa tidak ada makanan yang Agan makan, yang bisa banyak mempengaruhi nyamuk.

Sama halnya seperti menggunakan pakaian berwarna gelap, menurut Conlon hal ini juga tidak berdampak signifikan terhadap ketertarikan nyamuk.

Harry Savage, kepala entomologi penelitian di Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengatakan bahwa karbon dioksida dan panas tubuh adalah 'penarik' terbesar bagi nyamuk. Aroma tubuh juga memiliki peran cukup besar terhadap ketertarikan nyamuk. Bahan dalam keringat dan sekresi kulit lainnya, yang sering ditentukan secara genetik, bisa membuat seseorang lebih menarik bagi nyamuk dibandingkan orang lainnya.

Tak cuma itu, ukuran tubuh menurut kedua ahli ini juga memiliki pengaruh. Bukti menunjukkan bahwa nyamuk cenderung memilih pria daripada wanita, orang dewasa daripada anak-anak dan orang-orang yang bertubuh lebih besar daripada bertubuh kecil. Conlon mengatakan alasannya adalah mereka yang secara fisik lebih besar cenderung akan menghasilkan lebih banyak panas tubuh, lebih banyak karbon dioksida dan memiliki massa tubuh yang lebih besar.

3.Nyamuk lebih menyukai darah wanita hamil

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2000 mendukung kepercayaan bahwa nyamuk lebih memilih untuk mengisap darah wanita hamil. Namun studi ini hanya dilakukan terhadap 36 wanita hamil dan 36 wanita tak hamil. Nyamuk yang digunakan juga merupakan spesies asli Gambia, sebuah negara kecil di Afrika.

Berdasarkan hasil tersebut, diduga penyebabnya adalah karena wanita hamil mengeluarkan lebih banyak panas tubuh dan karbon dioksida.

Conlon dan Savage mengatakan studi ini mungkin berlaku, tetapi tidak memiliki alasan dan informasi yang cukup akurat.

4. Tanaman Citronella dan lilin mencegah gigitan nyamuk

Citronella menurut Conlon tidak cukup ampuh untuk bisa menolak gigitan nyamuk. Begitu juga dengan lilin Citronella. Adanya angin atau perubahan arah angin dapat merusak perlindungan tersebut.

"Conlon juga memperingatkan terhadap produk alami yang diklaim dapat mengusir nyamuk. "Tidak ada tekanan evolusi yang menghasilkan penolak nyamuk bagi manusia. Manusia hanyalah sumber protein di planet ini," ungkapnya.

http://www.kaskus.co.id/thread/53ba7642a3cb17884a8b45fb/berbagai-mitos-tentang-gigitan-nyamuk-yang-perlu-lo-tau/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar